Senin, Juli 30, 2007

Separatisme…

Beberapa waktu yang lalu, sempat terjadi kejadian yang menggegerkan Indonesia. Ketika Presiden menghadiri Harganas di Ambon, Maluku, tiba – tiba ada peserta upacara yang menari – nari dan mengibarkan bendera RMS di depan Presiden. Jelaslah, hal ini sangat memalukan, karena acara yang berskala Nasional dan dihadiri Presiden itu dapat disusupi pembangkang – pembangkang terhadap NKRI, sangat mengecewakan. Bagaimana bisa, orang – orang tersebut masuk membawa dan akhirnya mengibarkan bendera RMS?!
Beberapa hari kemudian, bendera OPM, dibentangkan di rapat di Papua. Dengan jelas – jelas peristiwa itu diekspos media Nasional, tapi sepertinya, belum ada respon yang sangat memuaskan dari pihak kepolisian dalam menindaknya. Kegiatan itu dianggap oleh tokoh Papua sebagai ekspresi dari bentuk kebudayaan disana. (Tapi apa kebudayaan Papua yang asli mengenal bendera? Apalagi bendera RMS?! Maksudnya apa?!). Saya pikir, bagaimanapun alasannya, tetap tidak bisa dibenarkan. Mereka ingin merdeka sendiri? Silahkan angkat kaki dari Indonesia, cari Negara mereka sendiri. Maluku dan Papua adalah bagian dari NKRI seutuhnya!

Pernahkan Anda menyadarinya?

Tak pernah terbayangkan sebelumnya, seberapa besar dan hebat Indonesia itu. Tersusun dari berbagai perbedaan – perbedaan yang menyatukan Indonesia. Dari suku, ras, agama, dan perbedaan lainnya. Tak ada Negara lain di dunia ini yang mempunyai pluralisme sebanyak dan sehebat Indonesia. Tak percaya?
Pernahkan anda membayangkan, kita di Indonesia yang terdiri dari 33 propinsi, mempunyai puluhan suku, dan ratusan dialeg bahasa yang sangat berbeda di masing – masing daerah, bahkan ada yang berbeda hanya terpaut wilayah kota. Kita dapat melihat contohnya, Jakarta, penduduk aslinya Betawi. Ketika kita pergi ke selatan beberapa ratus kilometer, di Jawa Barat sudah terdapat suku yang benar – benar berbeda dari Betawi, yaitu Sunda. Apakah keduanya sama? Sama sekali tidak, tapi mereka data hidup rukun, damai berdampingan. Apakah benar tidak ada Negara lain di dunia yang seplural ini? Silahkan cari sendiri contohnya, tapi sepengetahuan saya, kita ambil contoh, Malaysia, apa saja yang menonjol disana? Melayu dan Cina. Jepang : Jepang, Cina : Cina, Singapura : Melayu, Cina , Brunei : Melayu, dan yang lain, semuanya homogen, alias rata – rata hanya 1 suku. Sekarang, kita lihat Indonesia, walaupun terdiri dari berbagai suku, yang berbeda – beda, kita tetap dapat menjadi satu, menjadi Indonesia!
Kalau saya pikir, It’s great and wonderful! Indonesia adalah Negara super plural, dan besar! Pernahkan anda membentangkan sebuah peta Indonesia diatas BENUA EROPA? Yup, ternyata besar Negara ini hamper sama (atau malah sama?) dengan sebuah benua, yakni Eropa, coba anda pindah peta itu diatas peta Amerika, yup, kita sejajar dengan Amerika, betapa besarnya Negara ini, tak seharusnya kita takut, dan mau didekte oleh Negara – Negara yang notabene “lebih kecil” dari Negara ini. Atau, coba bentangkan di atas benua Australis, dan Anda menemukan hal yang sama.

Seandainya Saja…

Orang di depan televisi hanya bisa memberi komentar, dan berkutat dengan pikiran mereka yang panas karena mereka tidak setuju atau gusar dengan berbagai masalah yang ada di negeri ini. Seberapapun mereka ngotot nggreneng tidak akan bisa mengubah apa yang telah terjadi. Nah, seandainya saja anda bisa menjadi Bruce Almighty, atau seorang yang berkuasa penuh, apa yang akan anda lakukan terhadap Negara ini agar menurut anda jauh lebih maju dan berkembang?
Kalau saya sih, ingin jadi seorang pengusaha super besar, lebih kaya dari Bill Gates, banyak memberi tenaga kerja, devisa, dan dari kekayaan yang turah – turah itu, saya ingin membangun kembali dan memperbaiki semua sekolah yang rusak di Indonesia. Karena pendidikan adalah hal yang penting untuk memajukan suatu Negara. Dulu sewaktu Jepang sehabis dibom oleh Amerika, hal pertama yang Kaisar Jepang tanyakan adalah bukan berapa korban selamat yang masih hidup, tapi berapa banyak guru guru yang tersisa dan masih dapat mengajar. Ya, dari sanalah, dari pendidikan, Jepang menjadi Negara yang sangat maju.
Selain jadi pengusaha yang makmur dan sukses, saya ingin menjadi seorang Menkominfo, memajukan pengetahuan rakyat Indonesia tentang iptek, dan informasi dengan memberikan akses internet murah (atau bahkan gratis?!mungkin tidak?!), dan akses telekomunikasi yang murah untuk semua. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah, memberikan pendidikan tentang iptek dan informasi sedini mungkin agar manusia – manusia Indonesia tidak gaptek lagi, dan dapat mengalahkan Negara – Negara yang maju.
Walaupun hanya mimpi, tapi setidaknya kadang – kadang berimajinasi itu menyenangkan, dan tentunya dapat menumbuhkan semangat yang luar biasa bagi kita, iya kan?

Jumat, Juli 06, 2007

Nomor 141

Suatu hari ketika saya di warnet sedang surfing, iseng saya googling dengan kata kunci “World statistic” (karena saya ingin mengetahui hal – hal baru berbau statistic tentang dunia yang saya tinggali ini). Saya lupa, waktu itu di situs apa, tapi saya masih berada di page 1 search result google. Lantas setelah saya klik, yup, yang saya dapat data – data statistic tentang dunia dan Negara – negaranya, dari statistic kesehatan, keuangan, teknologi, pendidikan, politik, dan berbagai topik lainnya. Semuanya bahkan dirangking menurut kesesuaian prestasi negara tersebut. Di task sebelah kiri, kemudian saya menemukan “Most corrupt country”, saya klik, dan saya cari Indonesia. Whuihh saya terkejut, dalam urusan korupsi, negara ini di urutan nomor 141, sejajar dengan negara – negara Afrika, yang notabene masih belum seberkembang kita. Urutan 1 – 10, seingat saya, negara – negara Eropa, Amerika, dan Asia yang terkenal displin, seperti Singapura, Finlandia, dan maaf, saya lupa (anda bisa googling sendiri). Malaysia saja dan negara – negara tetangga sebelah jauh diatas kita rangkingnya, lalu kita terpuruk di nomor 141, apakah benar dan sebenar – benarnya, bahwa korupsi di negara ini sampai membudaya menurut anda?
Menurut anda, layakkah Indonesia masuk urutan 141?jika kita melihatnya sekarang…
Kita memang bangsa besar, yang berarti semakin besar pula kemungkinan untuk melakukan korupsi (kira – kira benar tidak?)
Ketidaktegasan terhadap para koruptor – koruptor inilah yang mungkin masih mengganjal, sepertinya masih kurang begitu gregetan. Saya yakin dan optimis, jika kita memberikan hukuman yang berat, maka koruptor – koruptor tidak akan berani untuk melakukannya. Tapi kalau melihat situsinya yang sudah membudaya, bagaimana pemikiran anda?

Cinta Indonesia!

Cinta Indonesia, itulah kata yang harus kita tanamkan dan benar – benar diwujudkan dalam kehidupan nyata, tidak hanya sekedar kata – kata. Mudah memang untuk mengatakan, “Aku cinta Indonesia”, tapi bagaimanakah implementasinya secara nyata?
Di keadaan sekarang yang memang serba semrawut dan belum sepenuhnya pulih dari berbagai krisis ini, sepertinya, tidak banyak orang sekarang yang benar – benar melakukannya di kehidupa nyata. Banyak orang yang masih sanksi dengan nasib Indonesia selanjutnya. Mereka enggan menyebut diri mereka mencintai Indonesia, mereka akan berbangga menyebut mereka cinta di Indonesia jika mereka di Negara lain (atau Negara baru?!)
Kondisi Indonesia memang masih jatuh bangun, tetapi, bagaimanapun kondisi Indonesia saat ini, sebagai seorang WNI, kita HARUS CINTA INDONESIA! CURAHKAN SEMUA JIWA RAGA UNTUK INDONESIA! Karena..
WHATEVER IT IS, INDONESIA MUST GO ON GUYS!

Indonesia menawan!

Jika saya melihat tayangan – tayangan di TV tentang potensi pariwisata dan daerah – daerah yang sangat indah di Indonesia, saya selalu dan selalu berdecak kagum tak henti – hentinya, betapa kaya dan indahnya Indonesia ini. Cobalah suatu saat jika anda menonton program seperti itu, resapi, dan bayangkanlah, bahwa sebenarnya Negara kita ini mempunyai potensi yang luar biasa. Lautan yang super luas, pemandangan yang luar biasa indahnya, pokoknya, tidak ada duanya Indonesia ini di dunia ini (alamnya)
Tapi sekali lagi sayang, banyak dari keindahan alam itu yang belum dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal, sehingga sepertinya hanya untuk konsumsi orang local sekitarnya, dan belum banyak meningatkan taraf ekonomi masyarakat.
Seandainya saja saya adalah menteri pariwisatanya, saya akan minta anggaran yang diperuntukkan secara maksimal kepada pengembangan potensi – potensi daerah yang memiliki objek wisata yang sangat indah dan dapat menarik wisatawan lokal atau mancanegara. Pertama, kita persiapkan dahulu kesiapan daerah untuk menjadi tujuan wisata, seperti objek akomodasi, transportasi, telekomunikasi, dan infrastruktur yang memadai. Langkah kedua, jika komponoen utama tersebut sudah kita penuhi, barulah kita melakukan promosi yang cerdas ke berbagai Negara atau daerah tujuan kita. Memang, terlihat mudah jika kita hanya menulisnya diatas sebuah blog, tapi mengapa kita tidak mencobanya? Kita tidak akan pernah tau berhasil tidaknya sesuatu sebelum kita mencobanya. Kita sudah diberi modal alam yang hebat, modal ini adalah modal terbesar, dan tidak akan dapat dibeli atau dijual oleh Negara manapun dengan uang seberapapun besarnya. Makannya, jangan sampai asset modal itu rusak, dan tidak dapat dimanfaatkan untuk kesehjateraan manusia.

Made In Indonesia

Secara tidak sadar, saya pernah memperhatikan komputer milik saya. Bukan tentang spesifikasinya yang masih low end dan ketinggalan jaman (Celeron 1,7 Ghz, 256Mb RAM, 40GB Hdd, Onboard VGA), tapi saya memperhatikan merk dan berasal dari mana peripheral komputer saya itu. Saya mulai dari monitor, HYUNDAI:made in Korea, keyboard, mouse, USB Hub, Flash Disk, Generic:made in China, CD-ROM, CD-RW, Asus: made in Taiwan, Hard disk, Seagate: made in Singapore, Mobo, SiS 645: made in Taiwan, Speaker, Altec Lansing: sepertinya made in Amerika Serikat (benar ngga?). Faktanya, tidak ada satupun peripheral komputer saya yang made in Indonesia. Padahal negara ini jauh lebih jumbo, gedhe, dan berlimpah sumber daya (alam atau manusia?) dari negara semini Singapore atau Taiwan.
Saya suatu saat ingin sekali punya komponen PC yang 100% made in Indonesia, entah apa sajalah. Yang penting Indonesia. Setelah melirik PC, saya beralih ke handphone. Saya juga make merk luar, Siemens dan Nokia. Tapi saya pernah juga baca di majalah kalau Indonesia sudah bisa membuat hanphone lho! Bahkan sudah diekspor ke Filipina (walaupun tidak 100% made in Indonesia). Syukurlah, ternyata ada juga akhirnya gadget yang made in Indonesia.Merknya Nexian. Tapi saya pikir, gema handphone Indonesia ini kurang begitu terasa dan belum banyak orang mengetahuinya. Satu – satunya media yang saya temui menyebut Nexian ini adalah tabloid. Itu saja rubrik review phone. Bukan dari pihak Nexian, ada sih pernah keluar di TV, tapi itu iklannya Esia, program bundling Nexian dengan Esia. Kenapa Nexian tidak (atau belum) mencoba mengiklankan produk mereka lewat televisi? Saya sangat amat yakin sekali jika banyak orang sadar akan produk ini, mereka pasti tertarik dan membeli ponsel made in Indonesia ini. Seperti yang saya rasakan sekarang. Saya ingin sekali punya handphone merk Nexian yang GSM. Tapi, saya rasa di Solo belum ada (atau tidak banyak) beredar Nexian.
Kemudian, kita beralih ke produk lain. Notebook. Di notebook, Indonesia sudah lumayan (walaupun belum 100%), dengan hadirnya merk notebook lokal seperti Axioo dan Byon. Saya senang (walaupun belum bisa beli), dengan adanya merk lokal ini. Mereka bisa bersaing dengan notebook – notebook yang notabene bukan produk Indonesia, bahkan secara pribadi, saya nilai fasilitas spesifikasi mereka (produk lokal) lebih baik dengan harga lebih bersahabat dengan masyarakat Indonesia.
Produk lain seperti motor? Seperti diatas, sudah cukup banyak produk motor lokal di Indonesia. Namun masyarakat Indonesia sendiri masih lebih memilih merk luar. Tapi tak apalah, itu kan hak mereka memilih dan membeli.
Oh ya, ada yang tau tentang merk mobil lokal? Timor? Sepertinya sudah collapse? Kenapa mereka bisa menghilang begitu saja dan menghentikan proses produksi?
Bagi yang membaca posting ini, bagaimana menurut anda produk – produk Indonesia? Dan taukah anda tentang sebuah produk lokal yang sangat bisa dibanggakan?
Untuk pengembang produk – produk lokal, jangan menyerah! Keep the company running! Mari kita berusaha menjadi raja di negeri sendiri!

Harganya naik semua!

BBM, susu, beras, gas elpiji, daging, minyak goreng, dan banyak kebutuhan lain harganya merangkak naik. Aku tidak habis pikir, lha kok bisa, semua satu persatu barang – barang yang setiap hari dibutuhkan masyarakat malah naik signifikan. Sepertinya, kenaikan ini tidak ada henti – hentinya, selalu ada saja yang naik. Contohnya yang sekarang baru saja terjadi, beberapa waktu lalu (yang sekarang mungkin masih hot) harga minyak goreng gonjang – ganjing naik drastis sampai Rp 9000,-/kg. Setelah minyak goreng kembali reda, giliran susu yang sekarang naik hingga 10%.
Namun seperti yang saya dengar dan lihat di suatu tayangan berita di televisi, kenaikan susu ini ternyata terjadi di seluruh dunia (walaupun seluruh dunia ikut naik, tapi tetap saja harganya ngga enak di kantong). Sebelum itu, harga beras juga naik hingga Rp.6000,-/kg. Hingga tak dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia yang tidak mampu. Gas elpiji, BBM, daging, semuanya naik. Saya kemudian berpikir, kalau hal seperti ini terus dan terus terjadi (apalagi untuk barang – barang keperluan sehari – hari) normal (menurut anda normal atau tidak?) jika jumlah masyarakat miskin Indonesia bertambah. Celakanya, kenaikan harga – harga ini tidak dibarengi dengan meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat tidak mampu di Indonesia.
Jika saja kenaikan harga ini dibarengi dengan meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia, saya rasa hal seperti ini masih dapat diatasi.